Sabtu, 14 Maret 2009

BHUMI, UDARA, DAN AIRA (cerbung) -7-

Sebulan kemudian.
Elang memegang tubuhku erat. Dia begitu kuat menjaga tubuhku agar tidak limbung ke tanah. Tidak ada airmata yang menetes di wajah. Hanya ada keringat yang deras membasahi bajuku.
“Jika kau ingin menangis, maka menangislah.” bisik Elang lembut.
Udara Amelia Larasati…. telah meninggal di usia 26 tahun. Sanak keluarganya tidak diketahui keberadaannya. Gadis yang pernah disukai oleh banyak pria itu telah menutup matanya. Pesawat yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Pesawat yang akan membawanya ke belahan daerah timur Indonesia itu jatuh ke lautan luas. Lalu, setelah beberapa hari dilakukan upaya penyelamatan, tubuhnya yang telah terbujur kaku itu segera dibawa ke Jatinangor. Hal itu sesuai dengan pesan yang terekam dalam sebuah video amatir seorang penumpang lainnya yang entah bagaimana bisa selamat. Dara, gadis cantik berambut hitam legam itu memang pandai bergaul. Dia tahu bahwa dia akan meninggal sehingga dia tak menolak untuk direkam gambarnya oleh seorang ibu muda.
Tubuhku menggigil hebat. Aku tak kuat lagi. Aku pun sukses jatuh…. pingsan.

***

Tidak ada komentar: