Jumat, 19 Februari 2010

Bahaya Atap Rumah dari Asbes

Sumber: Millist f&f

Asbes masih banyak digunakan untuk atap bangunan rumah. Dalam jangka panjang menghirup
asbes terus menerus bisa menimbulkan risiko kesehatan. Asbes masuk ke dalam tubuh melalui cara inhalasi.

Dampak bahaya dari menghirup serat asbes tidak bisa dilihat dalam jangka waktu singkat. Terkadang gejala
penyakit ini baru muncul dalam waktu 20-30 tahun setelah terpapar serat asbes pertama kali.

Seperti dikutip dari Health.nsw, Jumat (29/1/2010) serat asbes yang terhirup dan masuk ke dalam
paru-paru bisa menyebabkan asbestosis (timbulnya jaringan parut di paru-paru), kanker paru-paru dan
mesothelioma (kanker ganas yang menyerang selaput mesothelium) .

Risiko terkena penyakit ini akan meningkat setara dengan banyaknya jumlah serat asbes yang dihirup. Selain
itu risiko kanker paru-paru akibat menghirup serat asbes lebih besar dibandingkan dengan asap rokok.

Ini disebabkan asbes terdiri dari serat-serat kecil yang mudah terpisah, sehingga jika serat tersebut
berterbangan di udara dan terhirup oleh tubuh akan berbahaya bagi kesehatan.

Biasanya serat asbes ini bisa menimbulkan risiko kesehatan jika masuk ke dalam tubuh melalui cara inhalasi.
Jumlah kecil serat asbes di udara yang dihirup seseorang saat bernapas tidak akan menimbulkan rasa sakit.

Rata-rata orang hanya menghirup asbes dalam jumlah yang sangat kecil dan berisiko rendah terhadap
kesehatan. beberapa penelitian menunjukkan asbes yang berbentuk lembaran tidak menunjukkan risiko
kesehatan yang berarti.

Orang yang sangat berisiko memiliki gangguan kesehatan akibat asbes umumnya yang bekerja di
pertambangan atau industri.

Tapi bukan berarti atap rumah yang terbuat dari asbes tidak berbahaya sama sekali, hanya saja risiko
gangguan kesehatannya lebih rendah. Berbagai bentuk material dari asbes membuat tingkatan risiko
kesehatan yang berbeda.

Jika serat asbes dalam bentuk yang stabil seperti lembaran dan kondisinya masih baik, maka risiko
kesehatannya kecil. Namun jika lembaran tersebut sudah ada yang rusak, berlubang atau salah dalam hal
penggunaannya, maka bisa menimbilkan risiko yang lebih tinggi.

Bahan bangunan asbes umumnya digunakan sebagai lembaran semen (fibro), drainase, cerobong pipa, atap
rumah atau papan bangunan lainnya. Sejak tahun 1960-an dan 1970-an, serat asbes banyak digunakan
oleh masyarakat sebagai isolasi atap rumah.

Untuk mengurangi paparan dari serat asbes dan melakukan pencegahan jangka pendek bisa dengan
melakukan beberapa cara:

1. Menyemprotkan air ke lembaran asbes untuk mencegah tanah, debu atau serat beterbangan di udara.
2. Menutup asbes dengan lembaran plastik atau terpal untuk menghindari paparan cuaca.
3. Mencegah anak untuk bermain di atap rumah yang terbuat daria asbes.
4. Mengganti lembaran asbes yang sudah rusak atau berlubang.
5. Sebisa mungkin memberikan ruang batas antara asbes denga ruangan dalam rumah.



http://health. detik.com/ read/2010/ 01/29/083042/ 1288695/766/ bahaya-atap- rumah-dari- asbes?993306755

Tidak ada komentar: